Kamu!kenapa selalu begini Alifah Husna?
Ketikan tidak pernah rapi, bahasa tidak beraturan, ini lagi,
kenapa penomoran halamannya begini? “dosen itu memarahi husna sambil
mencoret-coret kertas di hadapannya, Husna hanya menunduk sambil memperhatikan
kesadisan dosennya mencoret-coret hasil begadangnya empat malam kemarin.
Bawa pulang!”perintahnya” .
Kalau sudah kamu baca 100 kali dan kamu rasa tidak ada yang
salah baru bawa lagi ke saya, paham?
iya pak,’jawaban Husna terdengar bergetar karena gugup’.
Tanpa memperpanjang mukaddimah sang dosenpun bangkit dari
tempat duduknya, meninggalkan Husna yang hanya bisa berkata dalam hati,
huh kau memang berhasil menakutiku dosen angkuh bin sombong,
Jangankan menatap wajahmu, bahkan menyaksikan langkahmu pergi
saja aku tak berani!
Tapi Aku tidak akan menyerah!
Akan kubuktikan aku bisa, kau lihat saja nanti!
Husnapun bangkit menyusuri lorong gedung Fkip yang tiba-tiba
telah sepi.