cinta orangtua



sebagai seorang anak, kadang banyak perasaan kecewa yang kita berikan pada orangtua,
apakah dari sikap yang mengguruinya yang tak mampu kita terima
maupun dari sikap penjagaannya yang membuat kita seperti tak pernah dewasa saja
namun tak ada yang salah dengan orangtua kita karena yang ia lakukanpun hanyalah gambaran dari kemampuannya
hanya saja kita mungkin yang telah terlalu pandai dalam beretorika, terlalu sempurna memahami logika
hingga kasih sayangnya pun kita artikan pengekangan, cintanya kita artikan pemaksaan kehendak.
Baca selengkapnya »

Harap Pagi



Kuharap hening telah beranjak dari sana,
Melalui lorong-lorong malam dan hilang bersama kegelapan,
hingga menaruh harap pada pagi yang akan segera datang.
dengan menanti sinar mataharinya yang meninggi
meski menyombongkan diri dengan pendarnya yang  menyilaukan mata.
ah harapku semoga tak ada lagi kesedihan yang menghampiri





ya, semua ini memang  inginku, ingin yang menguras pikirku
karena Inginku masih sepanjang abjat 
aku masih ingin menyusunnya menjadi bahasa yang tersurat 
sampai guratan lelah itupun mencuat,
menyeruak, untuk menyapa ketegaran yang tergugat.

Menanti Bayanganmu Kembali




Aku mungkin lebih pantas menjadi makmum bagi jiwamu.
saat kusadari sudah terlalu lama memaknai hadirmu di sini.
meski harus lelah juga  menanti bayanganmu kembali,
setelah dibawa pergi oleh keangkuhan sinar matahari yang semakin meninggi,
Aku takut kita takkan bertemu lagi,,kucoba gantungkan harap pada mentari esok hari 
namun itu pasti membuat ku menjadi tiada berarti,,,
sudahlah mungkin harus kuluaskan saja bejana kemaafanku
agar ia dapat menjadi samudra tempat jiwa membasuh keruhnya.
 


Sebab Semua Karenaku



karena sebab semua lelahmu untukku 
maka akan kuusahakan kelak bahagiamu karenaku.
karena sebab semua keringat yang menetes karenaku 
maka akan kuusahakan air mata bahagia yang menetes kelak karenaku.
sebab karenaku, semua lelahmu bermula
sebab karenaku kau terjaga.
kadang pula sebab karena ku hinaan kau terima.
jazakumullah bil jannah
ada ENGKAU yang menjadi saksinya di atas sana ijinkan ku bahagiakan mereka di dunia dan akhirat...

Biar Ku Coba Bunda

catatan 24 Maret 2011
pagi ini ku bangun dengan parasaan yang agak berbeda..ku dengar suara seperti orang yang sibuk mengemasi barang2............ketika ku coba untuk benar2 bangun dari setengah ketidaksadaranku ku mulai bisa mengingat oh ternyata suara itu benar2 berasal dari luar,,,,,,,suara barang2 yang di kemasi nenek (ibu kost kami) untuk keperluan pulang kampung ke takengon..ketika itu jam menunjukkan pukul 04.30.saat aku keluar ada kakek juga yang selalu dan bahkan seingatku tidak pernah absen untuk menghadiri aktivitas yang dilakukan nya di setiap sepertiga malam terakhir itu....
Baca selengkapnya »

Kehilanganpun jadi Guru



Hidup ini tidak hanya sekedar memilih apa yang kita senangi dan membuang apa yang tidak kita sukai. Namun hidup adalah tentang bertahan menemani proses yang tercipta.
Melepaskan sesuatu yang telah kita cintai membuat dada sesak karena tak bisa meluapkannya dalam bentuk tindakan. Melepaskan apa yang kita sukai membutuhkan energi  untuk tetap berdiri memandanginya dari kejauhan. Sekali lagi melepaskan apa yang telah disenangi bagai tak punya kekuatan untuk melangkahkan kaki, meski ribuan kekuatan yang dicoba untuk ditumbuhkan, kita bagai tak mampu menjadikannya sebagai kekuatan, Hati terlalu erat memeluknya, menjadikannya sebagai sebuah dunia baru dalam ruang kehidupan.Di sana kita temukan ceria, air mata,suka dan duka.
Sesuatu yang hilang itu mengajarkan kita untuk memintal benang-benang kesabaran serta merajut sebuah cita-cita besar yang diharapkan. Mengajari tersenyum ketika duka melanda, mengajarkan berbagi meski tak cukup untuk memiliki. Inilah dunia 2 warna. Warna dasarnya yang asli tak ada imitasi. Sedangkan warna yang lainnya menjelma menjadi penyemangat diri untuk melalui jalanan ini.
Untuk siapapun yang harus kehilangan orang, barang, kesehatan, perasaan senang yang selama ini menemaninya.:)