Kehilanganpun jadi Guru



Hidup ini tidak hanya sekedar memilih apa yang kita senangi dan membuang apa yang tidak kita sukai. Namun hidup adalah tentang bertahan menemani proses yang tercipta.
Melepaskan sesuatu yang telah kita cintai membuat dada sesak karena tak bisa meluapkannya dalam bentuk tindakan. Melepaskan apa yang kita sukai membutuhkan energi  untuk tetap berdiri memandanginya dari kejauhan. Sekali lagi melepaskan apa yang telah disenangi bagai tak punya kekuatan untuk melangkahkan kaki, meski ribuan kekuatan yang dicoba untuk ditumbuhkan, kita bagai tak mampu menjadikannya sebagai kekuatan, Hati terlalu erat memeluknya, menjadikannya sebagai sebuah dunia baru dalam ruang kehidupan.Di sana kita temukan ceria, air mata,suka dan duka.
Sesuatu yang hilang itu mengajarkan kita untuk memintal benang-benang kesabaran serta merajut sebuah cita-cita besar yang diharapkan. Mengajari tersenyum ketika duka melanda, mengajarkan berbagi meski tak cukup untuk memiliki. Inilah dunia 2 warna. Warna dasarnya yang asli tak ada imitasi. Sedangkan warna yang lainnya menjelma menjadi penyemangat diri untuk melalui jalanan ini.
Untuk siapapun yang harus kehilangan orang, barang, kesehatan, perasaan senang yang selama ini menemaninya.:)

Tidak ada komentar on "Kehilanganpun jadi Guru"

Leave a Reply