Belajar dari Kesetiaan & Keikhlasan Hachiko

     Kali ini saya akan sedikit berbagi pelajaran yang saya dapatkan ketika menonton sebuah film, Hachiko judulnya, jika diteliti dari sejarahnya cerita ini di ambil dari kisah nyata. inilah rangkuman cerita aslinya yang saya kutip dari http://id.wikipedia.org/wiki/Hachik%C5%8D.

             Hachikō (ハチ公^?) (10 November 1923-8 Maret 1935) adalah seekor anjing jantan jenis Akita Inu kelahiran Ōdate, Prefektur Akita. Ia terus dikenang sebagai lambang kesetiaan anjing terhadap majikan. Setelah majikannya meninggal, Hachikō terus menunggu majikannya yang tidak kunjung pulang di Stasiun Shibuya, Tokyo. Julukan baginya adalah Hachikō Anjing yang Setia (忠犬ハチ公 Chūken Hachikō^?). Patung Hachikō di depan Stasiun Shibuya telah menjadi salah satu marka tanah di Shibuya. Sewaktu membuat janji untuk bertemu di Shibuya, orang sering berjanji untuk bertemu di depan patung Hachikō.

terlepas dari apapun bagi saya kisah ini memberikan pelajaran yang begitu berarti. Belajar dari hachiko adalah belajar  sebuah kata kunci yaitu "keilkhlasan", pemberian tanpa mengharapkan balasan. Ikhlas bagi hachiko menjadi  sebuah energi di saat tak ada bahan bakar yang bisa digunakan untuk menjalankan roda perputaran kehidupan. 

Belajar dari hachiko adalah belajar tentang sebuah kesetiaan yang tak pernah punya ujung. Ia menemani kala rasa jenuh muncul, ia memberi arti kala kosa kata makna tak lagi mampu untuk mendefinisikan. 

Belajar dari anjing ini adalah belajar tentang memahami realita meski ditunjukkan dalam tampilan yang tak berbahasa, ia mungkin  tak tahu bahwa tuannya telah tiada namun baginya ia percaya pada sebuah harapan ia akan bertemu dengan tuannya, hingga penantian yang ia lakukan menghabiskan separuh usianya. tentu harap hachiko benar mereka akan bertemu, meskipun pada akhirnya ia di sambut tuannya   pada alam lain, ya pada saat ia menemui ajalnya. begitulah, mungkin jka hachiko tak diajarkan dan tidak hidup dalam lingkungan tuannya yang baik pada waktu itu, mungkin saja ia hanya akan menjadi anjing biasa saja. 

belajarlah arti kesetiaan meskipun  kelak kesetiaan kita tak pernah terpahat seperti kisah hachiko, karena kesetiaanpun kadang terpahat pada kemarahan, pejagaan,perhatian,dll. Tugas kita tetap belajar memahaminya.