Merabunnya Keimanan

Semakin merabun mata memandang cahaya
Bukan karena pendar cahaya yang meredup
Namun lebih pada iman yang tak lagi hidup
Wahai hati benarkah tak ada ketakutan lagi
Bahkan pada kematian yang telah pasti
Entahlah, mungkin aku tak mengenal lagi siapa diri ini
Merasa seperti mahluk yang tak tahu diri saja
Hidup dengan rasa bangga terhadap sesuatu yang belum pasti
Lalu membiarkan diri dengan dosa-dosa yang tak tahu sudah sebanyak apakah bilangannya?
Wahai hati mendekatlah pada yang senantiasa memberikan nasihat
Yang dengannya kau akan ingat tentang akhirat
Bukan pada yang malah dengannya kau tak tahu entah kapan takut kembali mencuat
untuk mengembalikan dirimu pada sebenar-benar hamba yang rendah di hadapanNya.

Tidak ada komentar on "Merabunnya Keimanan"

Leave a Reply