Wibawa Rasa


Kala hati mulai mengeja rindu,
 terejawantah dalam laku, maka
Bantulah aku meredam suara teriakan rindu itu,
Tolong bisikkan petuah bijak pada lautan rasaku,
Agar desiran anginnya selalu terjaga,
Tak meniupkan benih keimanan di relung hatiku.


Kala hati mulai melafalkan cinta,
Terucap mesra lewat kata, maka
Bantulah aku meredam api cinta itu,
Tolong nasehatkan ketenangan pada samudra rasaku,
Agar tak mudah marah dengan tamparan gelombangnya,
tak menghilangkan getaran syahdu iman di sudut hatiku.

Maka bukan karena rindu tak boleh terejawantah dalam tindakan nyata,
Bukan karena cinta tak boleh dirasa dan diucap sekarang juga,
Namun sadarku bahwa 
ada yang harus ku jaga,
yaitu, wibawa rasa agar tak termaknai dengan sia-sia.

Tidak ada komentar on "Wibawa Rasa"

Leave a Reply